Minggu, 15 Agustus 2010

Pertolongan Pertama Pada KeCELAKAAN Data (Bag. 2)

crash4
IsoBuster Menemukan file yang terhapus pada DVD-RW dengan metode RAW scan.

Untuk memeriksa, apakah TestDisk memang telah menemukan partisi lama, tandai sebuah entri dan lihatlah isinya melalui tombol [P]. Kembalilah ke window utama melalui [Q] dan tekan [Enter].

Sekarang Anda dapat mencari lebih jauh dengan “Deeper Scan” atau menulis ulang tabel partisi yang telah direkons­truksi dengan “Write”. Setelah restart, partisi lama akan tersedia kembali dan Anda dapat mengakses sistem operasi lain pada PC.

Hard disk: apabila ada kerusakan hardware

Untuk kasus hardware yang rusak, Anda tidak harus segera membawanya ke spesialis recovery data. Apabila BIOS melaporkan sebuah kesalahan saat menge­nali hard disk, mungkin saja controller board-nya yang rusak. Board dapat de­ngan mudah diganti, tetapi dibutuhkan model hard disk yang sama.

Sebaliknya, apabila ada kerusakan pada keping magnetik, Anda dapat me­ngenalinya dari bunyi gesekan (biasanya berbunyi: “kretek-kretek”). Apabila itu terjadi, Anda harus segera membawanya ke spesialis recovery data. Sebelumnya, backup-lah data yang masih dapat dibaca. Caranya, hubungkan sebuah hard disk eksternal dan boot dengan Sys­tem Rescue CD (www.sysresccd.org).

Setelah sistem di-boot, temukan nama kedua hard disk. Melalui menu Start, bukalah “System | Gparted Partition Editor”. Window utama akan menampilkan informasinya. Dalam contoh berikut, sesuaikan path yang bersangkutan.

Integrasikan partisi tujuan, misalnya sdb1, melalui terminal ke dalam sistem. Apabila partisi diformat dengan NTFS, tuliskan “ntfs- 3g /dev/sdb1 /mnt”. Apabila yang digunakan adalah sistem file lain, masukkan: ‘mount /dev/sdb1/mnt’. FAT32 tidak disarankan karena ukuran file terbatas pada 4 GB.

Kini tampilkan tools dd_rescue me­lalui script “dd_rhelp”. Script ini sangat bagus untuk meng-copy karena ia tidak menghentikan proses pada sektor yang rusak, melainkan menuliskan blok-blok kosong. Untuk itu, ketik ‘dd_rhelp /dev/sda1/mnt/backup.img’. Disini sda1 adalah partisi sumber yang rusak. Kini tools akan mengcopy semua data dari sda1 ke sdb1. Setelah itu, masukkan “mount–o loop /mnt/backup.img /mnt”.

Sekarang Anda dapat mengakses setiap file dalam image di bawah path yang bersangkutan dan mengekstraknya me­lalui menu Start dengan file manager “System | emelFM2”.

WAWANCARA
“Penyelamatan data yang baik dimulai dengan ketelitian”
Indra Wildan Nugraha, Senior Solutions Consultant Hitachi Data Systems (HDS) Indonesia.

Berbicara lebih teknis seputar hard disk, flash, data, dan recovery, CHIP berbincang dengan Indra Wildan Nugraha (IWN),selaku Senior Solutions Consultant,Hitachi Data Systems (HDS) Indonesia.
Berikut petikannya:

CHIP: Apa yang Anda lakukan untuk menyelamatkan data di dalam sebuah hard disk yang rusak?

IWN: Untuk menyelamatkan data di sebuah hard disk rusak, Anda dapat membawanya ke beberapa spesialis recovery data yang terdapat di Jakarta dan sekitarnya. Mekanismenya, yang saya pahami adalah mereka akan membongkar hard disk yang rusak, lalu kepingan magnetik dari HDD rusak tadi akan dirakit ulang dengan menggunakan head yang baik kondisinya, dan kotak disk-nya akan di vaccum. Saran saya, gunakan proteksi RAID. Jika mengandalkan satu disk dan tidak terproteksi dengan RAID, maka resiko kehilangan data akan semakin tinggi.

CHIP: Seberapa parah kerusakan hard disk yang masih dapat diselamatkan?
IWN: Tergantung dari kondisi head dan kepingan disk-nya. Sekiranya masih belum ada goresan di kepingan disk, harapan data yang selamat akan mencapai 100%.

CHIP: Menurut Anda, bagaimana prospek memori Flash?
IWN: Memory Flash semakin hari semakin besar kapasitasnya dan semakin murah harganya. Dari sisi storage, disk yang komponennya hanya flash (SSD, Solid State Disk) memiliki IOPS yang lebih besar dibandingkan dengan disk magnetik.

CHIP: Apa kelebihan dan kekurangan hard disk online, seperti yang ditawarkan Humyo SmartDrive (www.humyo.com)
IWN: HDD online memang dapat membantu kita untuk mengirim data yang besar (minimal 5 MB) ke rekan kerja, keluarga, atau orang yang membutuhkan informasi. Namun, poin yang harus diperhatikan adalah komitmen tingkat keamanan (security) dari penyedia layanan ini. Sekiranya mereka siap menjamin data 100% aman, pilihan ada pada kita, apakah akan menggunakan layanan ini atau tidak.

CHIP: Sebenarnya, bagaimana metode backup data yang benar dan paling menjamin keamanan data?
IWN: Metode backup sebenarnya ada tiga:
1. Disk to disk
Metode ini digunakan untuk menggandakan (cloning data dari disk A ke disk B). Proses backup ini lebih cepat karena dilakukan di dalam satu mesin di satu tempat. Namun, metode ini tidak lengkap karena hanya dilakukan di satu tempat (site) saja.
2. Disk to disk to tape atau disk to tape.
Metode ini digunakan apabila data yang ter-backup juga akan di-fault (di simpan) di tempat yang terpisah dari data center. Metode ini agak lengkap karena kita punya data back up di tempat (site) yang lain, hanya saja kita tidak dapat langsung mengakses data ini karena perlu proses restore dari tape ke HDD di tempat tujuan.
3. Remote replication
Metode ini mereplikasi data yang ada di HDD di site A ke HDD yang ada di site B. Metode ini paling baik karena kita me­miliki backup data yang langsung dapat diakses sekiranya ada masalah di Site A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar